Libatkan Interpol dalam Perekrutan Guru

Libatkan Interpol dalam Perekrutan Guru
Libatkan Interpol dalam Perekrutan Guru

Kemudian di pintu masuk lobi gedung sekolah, lanjutnya, pihaknya mewajibkan seluruh pengunjung, baik guru, staf, orangtua murid dan pengunjung lainnya, untuk menggunakan ID card selama di lingkungan sekolah, tanpa terkecuali.

"Lingkungan sekolah sendiri juga sudah termonitor selama 24 jam dengan adanya kamera CCTV yang tersebar di lingkungan sekolah," kata Wahyuni.

Selain itu, lanjutnya, sekolah juga menempatkan petugas security yang tersebar di area sekolah, baik itu petugas yang stand by di satu lokasi maupun petugas security yang patroli ke seluruh penjuru sekolah. Bahkan, pada jam-jam tertentu mereka menutup akses masuk ke gedung sekolah dan pihak sekolah melakukan sterilisasi area sekolah sesudah jam sekolah selesai.

Sekolah juga harus aman dari faktor internal sekolah itu sendiri. Seperti kasus di JIS, ternyata justru elemen sekolah lah yang melakukan tindak kejahatan. Kebobrokan ternyata dari dalam sekolah.

"Sistem perekrutan guru kami dilakukan melalui beberapa tahapan. Untuk setiap tahapannya diberlakukan sistem gugur, sehingga apabila calon guru bersangkutan tidak memenuhi persyaratan, maka calon tersebut tidak bisa melanjutkan ke tahap berikutnya," tutur Wahyuni.

Tahapan-tahapan tersebut dimulai dari penyaringan calon guru melalui CV yang dikirimkan, pemeriksaan silang ke database Website Interpol untuk calon guru WNA, mengikuti tes yang meliputi Psychological test (PAPI Kostick, IST, WARTEG), tes tertulis Bahasa Inggris (SAT), Class Observation (untuk calon guru ECEP/kelompok bermain-TK B) dan Demo Teaching  (untuk calon guru SD, SMP dan SMU), wawancara hingga tes kesehatan.

Waktu yang diperlukan bagi calon guru untuk melewati seluruh rangkaian tahapan dan diterima bekerja di Sekolah HighScope Indonesia, berkisar 2-4 minggu.

Persyaratan ketat juga diberlakukan untuk elemen sekolah lainnya. Mulai sekuriti, administrasi, hingga pekerja kebersihan. "Kami bekerjasama dengan perusahaan penyedia jasa out sourcean untuk memastikan yang bekerja di lingkungan sekolah kami adalah yang terbaik di bidangnya dan sesuai standar kualitas kami," papar Wahyuni.

PASCA heboh kasus Jakarta International School (JIS) membuat banyak sekolah berlabel internasional lebih ketat dalam menjalankan roda pendidikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News