Libra Gagal, WhatsApp Pay Kena Jegal

Libra Gagal, WhatsApp Pay Kena Jegal
WhatsApp. Foto: Pixabay

WhatsApp akan menggunakan model bisnis yang terbuka untuk lebih banyak peserta, yang akan mengatasi kekhawatiran regulator tentang persaingan pasar.

Sebelumnya pada Selasa (23/6), sebelum operasi Visa dan Mastercard dengan WhatsApp ditangguhkan, bank sentral Brasil mengeluarkan peraturan yang mengharuskan pelaku pasar mengantongi persetujuan terlebih dahulu sebelum beroperasi.

WhatsApp meluncurkan layanannya di Brasil tanpa meminta otorisasi bank sentral, karena hanya beroperasi sebagai perantara antara konsumen dan lembaga keuangan.

Beberapa pengamat menyebut keputusan regulator tersebut adalah reaksi berlebihan, sementara yang lain mengatakan WhatsApp menghadirkan risiko potensial dalam hal persaingan pasar dan privasi.

"Agak aneh bahwa bank sentral memutuskan untuk menangguhkan WhatsApp karena regulator sudah dapat mengawasi semua pelaku pasar yang bergabung dengan WhatsApp," kata Carlos Daltozo dari lembaga riset Eleven Financial.

"Selain itu, WhatsApp terbuka untuk membentuk kemitraan baru," dia menambahkan.

WhatsApp memulai operasinya di Brasil dalam kemitraan dengan fintech Nubank, Banco do Brasil, Visa, Mastercard, dan perusahaan pemberi pinjaman, Sicredi.

Sementara itu, pengawas antimonopoli Brasil, Cade, memblokir kemitraan WhatsApp dengan operator kartu kredit dan debit, Cielo, untuk memproses pembayaran.

Bank sentral Brasil secara efektif menangguhkan fitur pembayaran yang baru diluncurkan Facebook untuk layanan pesan WhatsApp, bernama WhatsApp Pay.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News