Libya Kian Memanas, Staf KBRI Dipulangkan

Libya Kian Memanas, Staf KBRI Dipulangkan
Libya Kian Memanas, Staf KBRI Dipulangkan
JAKARTA - Selain melakukan proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI), pemerintah pun kini mulai memulangkan staf KBRI yang berada di Libya. Namun, tidak seluruh staf KBRI dipulangkan dari negara yang sedang dilanda perang saudara tersebut. Hal ini sebagai antisipasi, bila mana masih ada WNI yang masih memerlukan bantuan.

Kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/3), Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa mengatakan, WNI yang sudah berhasil dievakuasi dari Libya berjumlah sebanyak 830 orang. Sementara yang berada di Libya, menurutnya masih ada sekitar 24 orang, yang terdiri dari 9 orang staf (KBRI) lokal, serta 11 orang TKI yang selama ini berlindung di kedutaan dan 4 orang home staff.

"Hari ini, rencananya 20 dari 24 orang itu akan meninggalkan KBRI, menuju Tunisia. Jadi tetap akan ada 4 orang yang tinggal, (masing-masing) 2 diplomat dan 2 staf lokal. Jadi KBRI tetap berfungsi, kalau seandainya masih ada WNI yang butuh perlindungan," ungkap Marty.

Kebijakan mengurangi staf KBRI di Libya ini, kata Marty lagi, juga sudah dilaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Rencananya, rombongan staf KBRI ini akan dievakuasi bersama dengan staf Kedutaan Vietnam dan India. "Pada umumnya kedutaan di sana sudah tutup, kecuali Indonesia dan Filipina yang stafnya (hanya) dikurangi. Dubes RI sendiri masih di Tripoli. Ini untuk antisipasi kalau masih ada WNI yang perlu dievakuasi," kata Marty lagi.

JAKARTA - Selain melakukan proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI), pemerintah pun kini mulai memulangkan staf KBRI yang berada di Libya. Namun,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News