Pemerintah Kaji Permintaan Jepang Tambah Energi
Senin, 21 Maret 2011 – 16:11 WIB
JAKARTA — Akibat gempa dan tsunami 11 Maret lalu, Jepang meminta bantuan pada Indonesia guna menambah pasokan gas alam cair (LNG) dan minyak bumi. Kedua bahan alam ini dibutuhkan Jepang, pascakrisis energi setelah reaktor PLTN mereka mengalami gangguan akibat bencana. Kajian ini penting, karena Indonesia juga masih harus memenuhi kebutuhan gas bagi kepentingan dalam negeri. Selain itu, meskipun bisa menambah pasokan LNG dan minyak bumi, namun Indonesia masih kekurangan receiving terminal (tempat penampung). ‘’Terminal receiving ini harus ada. Sementara kita masih belum ada. Jadi bukan karena tidak ada (LNG), tapi penampungnya masih tidak ada. Kita tetap pikirkan cara lainnya,’’ tegas Hatta.
Wakil Menteri Luar Negeri Jepang, Makiko Kikuta bahkan melaporkan, energi di kota Sakura yang hilang akibat bencana, sebanyak energi yang menerangi pulau Jawa. Namun hingga saat ini, permintaan tersebut masih dikaji oleh pemerintah Indonesia. Apalagi selama ini, pasokan gas untuk industri dalam negeri masih belum mencukupi.
Baca Juga:
‘’Belum ada keputusan dan belum ada laporan dari BPH Migas. Permintaan Jepang tetap jadi pemikiran kita namun sampai saat ini, belum ada keputusan apapun. Harus ada kajian yang dalam lagi,’’ kata Menteri koordinator bidang ekonomi, Hatta Rajasa pada wartawan di Jakarta, Senin (21/3).
Baca Juga:
JAKARTA — Akibat gempa dan tsunami 11 Maret lalu, Jepang meminta bantuan pada Indonesia guna menambah pasokan gas alam cair (LNG) dan minyak
BERITA TERKAIT
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia