Libya Umumkan Kasus Pertama Corona, Perang Saudara Tetap Berlanjut

Libya Umumkan Kasus Pertama Corona, Perang Saudara Tetap Berlanjut
Warga berada di Alun alun Martir di Tripoli, Libya, Kamis (16/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Ismail Zitouny/nz/djo

"Ada rencana nasional, namun pendanaan belum dialokasikan untuk penerapannya," katanya.

Komite yang menangani penyakit, mengumumkan larangan bepergian antarkota dan daerah sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Blokade pelabuhan minyak oleh pasukan yang bersekongkol dengan LNA di Libya timur, menghilangkan sebagian besar pendapatan Bank Sentral Libya di Tripoli, yang mendanai lembaga negara dan gaji pegawai sektor umum di seluruh negeri.

Seorang dokter di pusat medis di Tripoli mengungkapkan dirinya belum menerima gaji sejak tahun lalu.

Bank sentral pararel di Benghazi, yang didirikan pemerintahan timur, pada Selasa mengatakan pihaknya telah membayarkan gaji para pegawai pemerintah di daerah Libya timur untuk pertama kalinya tahun ini, namun seorang dokter menyebutkan tidak ada uang yang masuk ke rekeningnya.

Sejumlah tenaga medis di Benghazi menolak bekerja di rumah sakit lantaran kurangnya gaji serta alat pelindung yang memadai, menurut salah satu dokter di sana, namun masalah tersebut akhirnya bisa teratasi. (Reuters/ant/jpnn)

Otoritas Libya pada Selasa (24/3), melaporkan kasus pertama virus corona di wilayahnya. Sementara perang saudara tetap berlanjut.


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News