Libya Umumkan Kasus Pertama Corona, Perang Saudara Tetap Berlanjut

Libya Umumkan Kasus Pertama Corona, Perang Saudara Tetap Berlanjut
Warga berada di Alun alun Martir di Tripoli, Libya, Kamis (16/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Ismail Zitouny/nz/djo

jpnn.com - Otoritas Libya pada Selasa (24/3), melaporkan kasus pertama virus corona di wilayahnya.

Pusat Nasional Pengendalian Penyakit, yang beroperasi di sejumlah daerah yang dikendalikan oleh pihak bertikai Libya, tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kasus virus corona dalam pernyataannya.

Namun, dokter mengatakan pasien tersebut berada di rumah sakit di Tripoli.

Baik pemerintah yang diakui secara internasional di Tripoli di wilayah barat maupun pemerintah saingan yang menjalankan kekuasaan dari Benghazi di wilayah timur memberlakukan penutupan wilayah, menghentikan perjalanan luar negeri dan menjanjikan sumber daya untuk layanan kesehatan.

Tentara Nasional Libya (LNA), yang bermarkas di wilayah timur, berupaya merebut Tripoli sejak tahun lalu.

Kendati PBB pekan lalu menyerukan gencatan senjata agar semua pihak berfokus pada antisipasi wabah, pertempuran terus berlanjut. Aksi penembakan dan bentrokan parah masih muncul pada Selasa.

"Sistem kesehatan ini hampir roboh sebelum Anda menghadapi virus corona," kata Elizabeth Hoff, kepala misi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Libya.

Alat tes kesehatan terbatas, alat pelindung sangat minim dan terjadi krisis parah menyangkut tenaga medis, terutama di daerah perdesaan, kata Hoff.

Otoritas Libya pada Selasa (24/3), melaporkan kasus pertama virus corona di wilayahnya. Sementara perang saudara tetap berlanjut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News