Menggunakan Akronim AMIN, Anies Dilaporkan LIDEMA ke Bawaslu

Menggunakan Akronim AMIN, Anies Dilaporkan LIDEMA ke Bawaslu
Liga Demokrasi Mahasiswa Indonesia atau LIDEMA - Indonesia melaporkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan ke Bawaslu, Rabu (27/12). Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Liga Demokrasi Mahasiswa atau LIDEMA - Indonesia melaporkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan ke Bawaslu RI.

LIDEMA Indonesia menilai akronim Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN) untuk mencari simpati dan suara di kalangan umat beragama.

Koordinator LIDEMA - Indonesia Dwi Ramdhani S mengatakan ada kesan religiusitas yang ingin dimunculkan oleh Anies. 

Menurutnya, seakan paslon itu lebih memiliki moral agama yang lebih tinggi daripada dua paslon lainnya.

“Berdasarkan hal tersebut, LIDEMA - Indonesia melaporkan hal ini kepada Bawaslu RI. Kami menuntut agar hal ini diproses sesuai dengan aturan yang ada. Jika benar melanggar, maka paslon ini harus didiskualifikasi dari kontestasi pilpres yang berlangsung,” kata Dwi dalam keterangan tertulis, Rabu (27/12).

Dia menuturkan gara-gara penggunaan akronim AMIN ini, muncul potensi konflik sosial di masyarakat. Terbukti, ada anggota masyarakat dan para ustaz yang saling sindir pakai kata ini.

“Akibatnya, muncul sikap saling curiga yang berujung pada saling lapor. Ini tidak baik bagi semua,” lanjutnya.

Dwi menegaskan LIDEMA - Indonesia ingin agar pemilu dilaksanakan secara jurdil, luber, tertib, tentram, dan bermartabat. Dia berharap, agar Bawaslu sebagai lembaga pengawas harus tegas untuk menindak yang melanggar.

Liga Demokrasi Mahasiswa atau LIDEMA - Indonesia melaporkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan ke Bawaslu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News