Lifting Minyak Rendah, Boediono Kecewa

Lifting Minyak Rendah, Boediono Kecewa
Lifting Minyak Rendah, Boediono Kecewa
JAKARTA  - Wakil Presiden Boediono kecewa produksi (lifting) minyak tidak mencapai target akibat kegiatan eksplorasi yang terus menurun. Meski penurunan eksplorasi itu kini sudah terhenti, namun levelnya masih jauh dari target lifting minyak pada 2014 yang sebesar 1,2 juta barel per hari (bph).

     

"Ada satu sektor yang membuat saya tidak terlalu senang, yaitu menyangkut kinerja sektor minyak bumi yang menurun. Kondisi ini sangat tidak baik untuk kemanan pasokan bahan bakar, untuk ekspor maupun untuk fiscal. Saya maunya target lifting 1,2 juta barel perhari," ujar Boediono saat membuka konvensi Indonesia Petroleum Association kemarin. Penurunan kegistan eksplorasi dalam beberapa tahun terakhir memang telah menjadi target lifting minyak.

Sebelumnya, BP Migas memperkirakan produksi dan lifting minyak bumi dan kondensat tahun ini hanya mencapai 945-950 ribu barel per hari. Angka itu bahkan lebih rendah dari target APBN 2011 sebesar 970 ribu barel per hari. BP Migas beralasan ada banyak kendala produksi tak terduga dari lapangan, yang secara kumulatif berdampak terhadap penurunan produksi nasional

Pada kesempatan itu, Boediono juga menyentil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral serta pejabat BP Migas agar serius memerhatikan masalah produksi minyak ini. Oleh karena itu, dia mengajak seluruh stake holder untuk bekerjasama dalam menanggulangi kendala-kendala yang menghambat produksi minyak nasional. "Saya minta Menteri ESDM dan BP Migas untuk memberikan perhatian lebih pada masalah ini," lanjutnya.

JAKARTA  - Wakil Presiden Boediono kecewa produksi (lifting) minyak tidak mencapai target akibat kegiatan eksplorasi yang terus menurun. Meski

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News