Lifting Minyak Rendah, Boediono Kecewa

Lifting Minyak Rendah, Boediono Kecewa
Lifting Minyak Rendah, Boediono Kecewa
Boediono mengatakan pemerintah sangat terbuka untuk bekerja sama dengan para pelaku industri guna mencari jalan keluar masalah lifting minyak ini, termasuk menghilangkan sejumlah hambatan yang masih ada dalam upaya pencapaian produksi. "Sejak membuka acara yang sama setahun lalu, saya melihat memang sudah ada beberapa kemajuan, antara lain soal cost recovery dan cabotage serta pajak pertambahan nilai (PPN)," tukasnya.

Namun, kata Boediono, masih ada isu lainnya yang menjadi kendala, seperti proses persetujuan berbagai izin implementasi yang melibatkan pemerintah pusat dan daerah, serta sejumlah perda dan regulasi yang minim penjelasan dan bertabrakan. "Saya ingin sampaikan bahwa kami akan lebih berhati-hati menyelesaikan masalah ini, dan masukan dari Anda sangat berarti untuk merumuskan kebijakan mendatang," tambahnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Darwin Zahedy Saleh menjanjikan peningkatan produksi minyak bumi sesuai permintaan Wakil Presiden Boediono. Menurutnya permintaan itu merupakan tantangan bagi semua pihak. Untuk itu, pihaknya bersama BP Migas akan bekerja erat meningkatkan produksi minyak. "Kita tentu akan berusaha sekuat mungkin agar itu tercapai," tukasnya.

Darwin mengatakan, penurunan produksi minyak sekarang ini, lebih banyak dikarenakan gangguan tak terencana (unplanned shutdown). Oleh karena itu pihaknya meminta KKKS (kontraktor kontrak kerjasam) untuk mengurangi gangguan itu. Dalam jangka panjang, lanjut Darwin, tantangannya adalah mempercepat peningkatan produksi melalui teknologi "enhance oil recovery" (EOR). "Itu pengoptimalan produksi seperti pemakaian surfaktan," jelasnya. (wir)

JAKARTA  - Wakil Presiden Boediono kecewa produksi (lifting) minyak tidak mencapai target akibat kegiatan eksplorasi yang terus menurun. Meski


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News