Liga Champions: Midtjylland Tak Akan Menyerah, Meski Langkah Harus Terhenti

Liga Champions: Midtjylland Tak Akan Menyerah, Meski Langkah Harus Terhenti
Manajer Midtjylland Brian Priske (kiri) menyalami kapten Alexaner Scholz usai menahan imbang Atalanta di Stadion Atleti Azzurri d'Italia, Bergamo, Italia, Selasa (1/12/2020).(ANTARA/REUTERS/Alessandro Garofalo)

Melainkan karena Atalanta setahun yang lalu juga statusnya sama seperti Midtjylland, sebuah tim debutan Liga Champions yang menjelma jadi kuda hitam hingga melenggang ke babak perempat final musim 2019/2020.

Namun, justru Atalanta lah yang menyodorkan gambaran kenyataan kerasnya persaingan di Liga Champions kepada Midtjylland.

Melakoni laga debutnya, Midtjylland hancur lebur 0-4 dari Atalanta, walau main di kandangnya sendiri Stadion MCH Arena pada 21 Oktober.

Kekalahan demi kekalahan terus diderita Midtjylland hingga akhirnya pada 25 November, kala melawat ke Johan Cruijff Arena di Amsterdam, Midtjylland dicukur 1-3 oleh tuan rumah Ajax.

Hasil itu bukan saja menyudahi kiprah Midtjylland di Liga Champions, tetapi juga menghabisi asa mereka untuk setidaknya menempati peringkat ketiga dan memperoleh tiket hiburan ke babak gugur Liga Europa.

Surat kabar Denmark, Politiken, melontarkan kritik tajam untuk menaburkan garam di atas luka kekalahan tim besutan Brian Priske itu.

"Dongeng itu menjelma jadi kisah horor olahraga bagi tim besutan Brian Priske, yang ditelanjangi di panggung internasional," demikian tulis laporan Politiken terbitan 26 November.

Priske tak mau mencari-cari alasan, ia pasang badan dan mengaku bertanggung jawab atas kekalahan dari Ajax yang menutup tirai panggung Liga Champions bagi Midtylland.

Midtjylland mengemban misi yang sangat luar biasa di Liga Champions, membuka asa bagi klub-klub asal Denmark bertarung di Liga Champions. Karena itu, Midtjylland tak akan menyerah meski sudah pasti tak lolos babak 16 besar.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News