Lihat, Anggota DPRD Diadang Petugas di Pos Penyekatan, Berdebat Sengit, Begini Kejadiannya

Lihat, Anggota DPRD Diadang Petugas di Pos Penyekatan, Berdebat Sengit, Begini Kejadiannya
Anggota DPRD NTB Najamudin Mustofa (kedua kanan) berdebat dengan petugas di pos penyekatan PPKM Darurat COVID-19, diduga karena tidak dapat menunjukkan sertifikat vaksin di Jalan Ahmad Yani, Mataram, NTB, Kamis (15/7/2021). ANTARA/Cuplikan Video

jpnn.com, MATARAM - Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Kombes Artanto mengatakan pendatang yang masuk Kota Mataram menggunakan kendaraan wajib memperlihatkan sertifikat vaksinasi Covid-19 kepada petugas di pos penyekatan PPKM Darurat.

"Kalau tidak bisa menunjukkan surat vaksin, maka akan di-swab antigen," kata Kombes Artanto melalui sambungan teleponnya, Kamis (15/7).

Apabila yang bersangkutan juga menolak untuk dites usap, maka petugas tidak akan mengizinkannya masuk ke Kota Mataram yang sedang menerapkan PPKM Darurat.

"Untuk mengantisipasi penyebaran virus, petugas akan menyarankan kepada yang bersangkutan putar balik kendaraannya," ucap Artanto.

Menanggapi viralnya sebuah rekaman video yang memperlihatkan perdebatan seorang pendatang menggunakan mobil dengan petugas di pos penyekatan Jalan Ahmad Yani, Artanto mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi.

Dalam video berdurasi sekitar tiga menit itu, pendatang yang menggunakan mobil berkelir hitam tersebut belakangan diketahui merupakan anggota DPRD NTB bernama Najamudin Mustofa.

Video itu memperlihatkan terjadi perdebatan antara Najamudin dengan petugas yang tidak membolehkannya melewati pos penyekatan.

Hal itu diduga karena Najamudin tidak dapat menunjukkan sertifikat vaksinasi COVID-19. Ketika, itu, anggota dewan tersebut meminta kepada petugas untuk melakukan vaksinasi terhadap dirinya.

Kombes Artanto membenarkan perdebatan sengit polisi dengan anggota DPRD di pos penyekatan Kota Mataram, NTB.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News