Lihat, Bupati Lumajang Sampai Sulit Berkata, Panasnya Masih Terasa Sekali

Lihat, Bupati Lumajang Sampai Sulit Berkata, Panasnya Masih Terasa Sekali
Warga melihat aliran lahar panas atau awan panas di kawasan Besuk Kobokan, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (1/12). Sejumlah truk, alat berat penambang pasir terendam aliran lahar panas berupa pasir dan akses jalan antarkecamatan di Lumajang terputus. Foto: ANTARA/Seno/Um

Jarak awan panas hingga turun ke DAS, alirannya mencapai sebelas kilometer atau sampai ke daerah Curah Koboan.

Setelah pukul 4.33 WIB, lanjut dia, aktivitas sudah agak reda dan turun sampai sekarang.

"Saya lihat kondisi rekam pos pantau, memang saat ini betul-betul reda, tetapi kami tidak bisa memastikan apalah aktivitas ini dijamin reda. Karena pada tahun 1994, ada letusan lagi di dua hari berikutnya," katanya.

Menurut dia, petugas di pos pantau Gunung Semeru mengetahui benar kondisi secara alami Gunung Semeru, yang memang letusan kecil masih sering terjadi.

"Dan ini berbeda dari hari-hari biasanya. Selama 3 jam letusannya mengkhawatirkan kondisi sekitar, apalagi aliran lahar panas ke DAS sampai 11 kilometer," tutur Thoriq.

Sementara itu, terkait korban jiwa ia belum mendapat laporan, hanya peralatan tambang pasir yang dilaporkan tertimbun.

Thoriqul Haq meminta masyarakatnya waspada terkait kondisi lahar panas dampak dari aktivitas Gunung Semeru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News