Lihat nih, Napi Narkoba Olah Sampah Jadi Kerajinan Tangan

Lihat nih, Napi Narkoba Olah Sampah Jadi Kerajinan Tangan
Foto: Batam Pos / JPNN.com

Arman divonis selama 10 tahun penjara karena kasus narkoba. Ia sudah menjalani pahitnya kehidupan di penjara selama lima tahun. "Saya sudah lima tahun di sini. Saya kapok, dan tidak mau lagi dengan barang haram itu," katanya.

Saat dimasukkan ke Lapas Barelang, ia sama sekali tidak tahu dan kebingungan mau mengerjakan apa. Tetapi hanya beberapa bulan, ia tertarik dengan kerajinan tangan binaan lapas.

"Saya tidak mau lagi larut dalam kasus dan vonisku. Saya harus bangkit," katanya.

Ia pun bergabung dalam sanggar kegiatan belajar Lapas. "Saat itu saya tidak tahu apa-apa mengenai ketrampilan. Dulu hanya dugem dan narkoba saja yang saya tahu. Tetapi terus belajar di sini dan saya bisa," katanya.

Kini, Arman dan teman-temannya mengaku tak lagi kecandung narkoba, tetapi sudah kecanduan kreatifitas. Tidak bekerja satu jam, seakan ada yang kurang. 

"Saya senang sudah bergabung di sini. Saya sudah punya modal keluar dari penjara. Narkoba akan jadi musuh saya," katanya.

Setiap hari, minimal dua jam, ia dan teman-temannya pasti mengerjakan kerajinan tangan. Sejak sanggar itu dibentuk sudah ratusan karya yang dihasilkan. Sebagian besar adalah permintaan dari warga di luar penjara.

"Ini pesanan. Biasanya setelah berkunjung ke sini, langsung minta kita kerjakan. Ada juga sebagai cindera mata bagi pengunjung atau pejabat yang ke sini," katanya.

Puluhan Narapidana menghasilkan kerajinan tangan menarik. Tetapi hasil karya tersebut terkendala pemasaran dan biaya. Meski demikian beberapa hasil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News