Lihat Pompong Maut, Pejabat Ini Benar-Benar Tak Percaya

Lihat Pompong Maut, Pejabat Ini Benar-Benar Tak Percaya
Inilah Pompong maut yang tenggelam di perairan Tanjungpinang, Kepri, Minggu (21/8). Foto: batampos/jpg

jpnn.com - TANJUNGPINANG - Usai tragedi dan pencarian penumpang karam, bangkai kapal masih terombang-ambing di laut menuju pesisir pantai, hingga pukul 11.35. Sementara, tim pencari korban dengan puluhan kapal terus melakukan tugasnya.

Bangkai kapal milik Said Umarullah yang terombang-ambing itu akhirnya ditarik, menuju Pos Polair, di Pelantar I, Tanjungpinang. Di dermaga Pelantar I, bangkai kapal ditambatkan. 

Kapal tersebut berukuran panjang 7 meter dengan lebar 1,5 meter. Sementara, mesin yang digunakan berupa mesin boat berukuran 15 PK. Sedangkan tenda pompong sudah hancur.

“Waduh, pompongnya kecil rupanya,” kata Raja Ariza, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kepri, saat melihat pompong tersebut seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group), hari ini (22/8).

Pada kesempatan lain, Acik seorang nakhoda kapal pompong di Pelantar I itu mengatakan, pompong yang karam itu menggunakan mesin, yang biasa dipakai speed boat ukuran mini.

“Kalau ukuran pompong panjang 7 meter kali 1,5 meter lebarnya gini bang, maksimal hanya bisa diisi 10 penumpang saja. Jelas akan sia-sia kalau membawa penumpang sampai 16 orang, atau melebih kapasitas. Apalagi saat itu ada badai,” kata Acik.

“Kalau ada angin kencang, kami tak berani membawa penumpang banyak. Itu kerja sia-sia dan cari penyakit aja tu,” tambahnya.

Kadishub Kota Tanjungpinang Wan Samsi menuturkan, pihaknya akan membentuk tim yakni terdiri SAR, KPLP, BPBD berupaya mencari korban yang belum ditemukan. 

TANJUNGPINANG - Usai tragedi dan pencarian penumpang karam, bangkai kapal masih terombang-ambing di laut menuju pesisir pantai, hingga pukul 11.35.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News