Lihat, Ribuan Ton Ikan Mati di Danau Toba

Lihat, Ribuan Ton Ikan Mati di Danau Toba
Beberapa anak warga Bandar Saribu, Kecamatan Haranggaol duduk di gubuk yang berada di atas KJA memperhatikan ribuan ikan yang mati sebelum dievakuasi. Foto: Metro Siantar/JPG

jpnn.com - SIANTAR - Peristiwa matinya ikan milik petani Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Toba, Sumut, masih terus berlanjut. Jika pada Kamis (5/5) masih mencapai 800 ton, catatan terakhir pada Jumat (6/5) diperkirakan sudah mencapai 1.800 ton ikan mati dengan asumsi kerugian mencapai Rp43,2 miliar.

“Kita masih terus gotong royong mengangkut ikan mati dari seluruh keramba di Bandar Saribu. Sampai saat ini, 1.800 ton sudah dievakuasi,” kata Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) Lestari Alam Jaring Apung Haranggaol, Kaspar Purba kepada seperti diberitakan METRO SIANTAR (Jawa Pos Group) hari ini.

Lanjut Kaspar, hingga saat ini kerugian masyarakat petani KJA Bandar Saribu total mencapai Rp 43,2 miliar.“Hitung-hitungannya, jika dijual dengan harga normal, ikan nila Rp24 ribu per kilogram. Itulah dikalikan dengan 1.800 ton,” keluhnya.

Dia menjelaskan, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, diharapkan supaya pemerintah segera membantu mengevakuasi tumpukan ikan mati tersebut yang telah bertumpuk di TPA Harangan Sigiring-giring karena jumlahnya besar, sehingga lubang tempat penguburan sebelumnya tidak mampu menampung bangkai ikan.

“Iya, itulah sekarang yang juga harus dibenahi, kita sangat mengharapkan bantuan pemerintah untuk mengatasi hal itu,” terang Kaspar.

Terpisah, Lurah Haranggaol Parlindungan Tarigan ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tengah mengupayakan alat berat untuk membenahi tempat penampungan bangkai ikan tersebut.

“Kita sudah laporkan hal itu kepada Pemkab Simalungun, dan kita akan upayakan semaksimal mungkin bagaimana cara untuk mengevakuasi, sehingga tidak menimbulkan insiden lain,” kata Parlindungan.

Dia juga membenarkan, bahwa ikan KJA di Bandar Saribu telah habis 95 persen. Dan dikhawatirkan  hal itu akan menyerang KJA di zona Pekan dan Tanggabatu Haranggaol. (mbc/rmol/oga/th)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News