Liku-Liku Hidup Artini, Bodyguard Langganan Perempuan Eksekutif
Rela Simpan Rahasia Klien sampai Mati
Jumat, 23 Maret 2012 – 00:03 WIB
Profesi pengawal pribadi alias bodyguard menjadi pilihan Artini. Selama 24 jam dia mendampingi kliennya. Perempuan 34 tahun itu selalu siap dengan risiko terburuk: mati!
RIDLWAN HABIB, Jakarta
PISTOL Sig Sauer P-226 itu tergeletak di tepi meja. Tangan mulus Artini mengambilnya dengan lembut. Senjata api genggam standar US Navy SEALs itu lalu dikokang dengan cekatan untuk memastikan tidak ada peluru yang tertinggal. "Saya pakai ini kalau memang situasinya darurat," katanya saat ditemui Jawa Pos di gedung Citra Graha, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (16/3) lalu.
Artini saat itu mengawal seorang perempuan yang merupakan petinggi sebuah badan usaha milik negara (BUMN). Dia meminta izin tiga jam untuk interview. "Kebetulan, Ibu juga sedang istirahat," katanya.
Artini lalu membuka magasinnya. Standarnya, bongkar pasang itu maksimal sepuluh menit. "Kalau sedang tak bawa pisol, saya pakai semprotan merica dan pengejut listrik," ujar Artini sembari mengeluarkan pepper spray dan stunt gun dari tas kecilnya.
Profesi pengawal pribadi alias bodyguard menjadi pilihan Artini. Selama 24 jam dia mendampingi kliennya. Perempuan 34 tahun itu selalu siap dengan
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor