Lima Harmal

Oleh Dahlan Iskan

Lima Harmal
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Puncak kejayaan manusia --jangan dipersoalkan teori dari mana-- adalah pada umur 28 sampai 33 tahun. Boleh mundur atau maju sedikit.

Ahmad Alghozi Ramadhan jelas belum mencapai puncak kejayaan seorang manusia. Umurnya baru 22 tahun.

Karena itu Ghozi masih bisa tidak tidur lima harmal. Apakah berarti Ghozi tidak tidur sama sekali selama lima harmal?

Baca Juga:

Tentu tidak begitu. Pasti ia tidur juga sebentar-sebentar. Namun, pasti, tidurnya sangat sedikit.

Tidak tidur lima harmal bisa juga diartikan selama itu ia tidak pulang. Tetap di ruang kerja. Makan di situ --nasi bungkus. Minum di situ --atau lebih sering lupa minum. Tertidur di situ --baru sebentar sudah tergagap bangun.

Pasti pula ia sering menahan kencing --kalah dengan ide yang lagi mengalir. Hanya buang air besar yang tidak bisa ditahan.

Tidak tidur selama lima harmal juga bisa diartikan selama itu pula tidak mandi, tidak ganti baju/celana.

Saya bisa membayangkan tempat kerja Ghozi di kos-kosan itu. Pasti sangat berantakan: komputer, buku-buku, catatan, kopi, sisa makanan, bantal berserakan jadi satu.

Fisik yang tidak bisa berjalan masih bisa dibantu kursi roda. Otak yang tidak bisa berjalan maunya hanya seperti Jiwasraya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News