Lion Air Harus Istirahatkan 13 Pesawat

Bisa Picu Tarif Naik

Lion Air Harus Istirahatkan 13 Pesawat
Lion Air Harus Istirahatkan 13 Pesawat
JAKARTA - Pemerintah meminta maskapai Lion Air melakukan aksi perbaikan dalam upaya meningkatkan keselamatan dan ketepatan jadwal penerbangan. Untuk itu dalam waktu dekat maskapai milik pengusaha Rusdi Kirana itu wajib mengistirahatkan (stand-by) belasan pesawatnya dalam rangka mengurangi produksi penerbangan.

"Lion Air diminta mengistirahatkan 10-13 armada pesawatnya yang dimulai tiga minggu ke depan," ujar Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti Singayuda setelah Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR, Rabu (13/7). Kebijakan ini merupakan upaya pembinaan yang dilakukan regulator menyusul seringnya kejadian delay oleh maskapai penerbangan Lion Air.

Menurut Herry, keterlambatan itu dampaknya sangat merugikan bagi konsumen. Langkah tersebut merupakan hasil evaluasi antara Kementerian Perhubungan dengan manajemen Lion Air untuk meningkatkan pelayanan Lion Air. "Pengurangan produksi ini berarti menambah waktu ground time pesawat yang diharapkan akan menciptakan keseimbangan (balance) antara crew dan jumlah pesawat," tuturnya.

Dengan begitu dia berharap delay yang sering terjadi pada maskapai tersebut akan berkurang. Herry mengakui, kebijakan ini bisa jadi akan berdampak pada pengurangan rute yang dilayani Lion Air serta juga berdampak pada tarif, karena demand tetap tetapi supply berkurang. "Bisa jadi tarif akan naik tetapi tidak akan melampui batas atas kelas ekonomi kan," ungkapnya.

JAKARTA - Pemerintah meminta maskapai Lion Air melakukan aksi perbaikan dalam upaya meningkatkan keselamatan dan ketepatan jadwal penerbangan. Untuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News