Lippo Datangkan 100 Ventilator untuk 2 RS Darurat Covid-19

Lippo Datangkan 100 Ventilator untuk 2 RS Darurat Covid-19
Ventilator diperlukan untuk membantu pasien virus corona bernapas. ILUSTRASI. Foto: Reuters

Caroline menambahkan untuk menjadi rumah sakit rujukan pasien Covid-19 dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Sebab petugas medis harus dilengkapi alat pelindung diri (APD) agar tidak tertular, dan pemeriksaan swab untuk mendeteksi tertular atau tidak para tenaga medis yang kontak langsung dengan pasien terduga Covid-19.

Di tengah mewabahnya virus corona atau Covid-19, kebutuhan alat bantu pernafasan atau ventilator justru meningkat. Alhasil, sejumlah perguruan tinggi di Indonesia berlomba-lomba membuat alat tersebut.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zaenal Abidin menyebutkan ventilator bekerja memompa oksigen ke dalam paru-paru pasien yang tidak lagi berfungsi. Karena itu, alat ini urgent bagi rumah sakit.

Dikatakannya, orang yang terkena sakit paru atau saluran pernapasan, sulit bernapas sehingga dibutuhkan ventilator. Lebih jelasnya, ventilator juga digunakan untuk operasi besar.

Yang pasti, kata dia, banyak rumah sakit masih membutuhkan ventilator. Karena itu, semua pihak harus bahu membahu agar ketersediaan alat ini memadai.

"Ventilator kan semacam ventilasi di rumah. Kalau ventilasi kurang atau tidak ada di rumah atau di kamar maka kita akan kesulitan bernapas," ujarnya.

Karena itu, ia apresiasi jika banyak pihak menyiapkan ventilator. Dengan banyaknya alat ventilator di seluruh rumah sakit, maka akan banyak nyawa yang tertolong.

"Kalau ventilator kita di RS mencukupi tentu makin banyak yang bisa tertolong," jelasnya.

Dengan banyaknya alat ventilator di seluruh rumah sakit, maka akan banyak nyawa pasien virus corona COVID-19 yang tertolong.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News