Lippo Kucuri Siloam Belasan Triliun Rupiah

Lippo Kucuri Siloam Belasan Triliun Rupiah
Lippo Kucuri Siloam Belasan Triliun Rupiah
Alasan kedua adalah karena semakin banyak warga Indonesia yang berobat ke luar negeri dengan alasan klinis dan peralatan kedokteran di dalam negeri kurang memadai. "Ada data, sekitar 600 ribu penduduk Indonesia berobat ke luar negeri setiap tahun setara hampir Rp 12 triliun dana yang dihabiskan," ucapnya.

Siloam selanjutnya akan dibangun sebanyak 33 unit diupayakan merata di 33 provinsi dalam jangka waktu 10 tahun dengan nilai investasi masing-masing USD 50 juta atau total USD 1,6 miliar setara Rp 14,07 triliun (kurs Rp 8532). "Bukan hanya untuk orang mampu, rumah sakitnya untuk orang tidak mampu juga," tegas pria kelahiran Malang, 12 Mei 1929, itu.

CEO Lippo Group, James Riady, mengatakan dalam tiga sampai empat tahun ke depan, dana investasi yang disiapkan untuk pengembangan Siloam itu sekitar USD 1,5 miliar. "Dimulai tahun ini," kata putra dari Mochtar Riady itu.

James mengatakan bahwa rumah sakit merupakan kebutuhan dasar setiap masyarakat. Tujuan mulianya adalah diharapkan semua penyakit yang ada di Indonesia bisa ditangani di dalam negeri. "Maka kami bangun MRCCC ini sebagai rumah sakit kanker terbesar di Asia Tenggara, bahkan lebih baik dari Singapura," ungkapnya.

JAKARTA - Grup Lippo mulai memperbesar porsi bisnis rumah sakit. Siloam Hospital Groups (SHG) yang merupakan anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News