Liput Demo Omnibus Law-Ciptaker, Seorang Jurnalis Dipukul Polisi
Usai merampas kamera, kata dia memori yang berisi rekaman video liputan aksi unjuk rasa mahasiswa dan pelajar di sekitar patung kuda, kawasan Monas, Jakarta itu diambil polisi. Namun, kameranya dikembalikan kepada Peter.
"Kamera saya akhirnya kembalikan, tetapi memorinya diambil sama mereka," ujarnya.
Kondisi Peter pun dalam kondisi memar di bagian muka dan tangannya akibat penganiayaan aparat kepolisian.
"Saya selaku Pemred Suara.com mengecam aksi penganiayaan terhadap jurnalis kami, maupun jurnalis media-media lain yang mengalami aksi serupa,"pungkas Suwarjono.
Sebab, menurutnya, jurnalis dalam melakukan tugas-tugas jurnalistik dilindungi oleh perundang-undangan.
Dia juga juga mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kekerasan yang dialami jurnalis Suara.com tersebut. (mcr3/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Seorang jurnalis mengalami intimidasi aparat kepolisian saat meliput aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama
- Ribuan Buruh dari Karawang Ikuti May Day di Depan Istana Negara, Mereka Menolak Omnibus Law
- Kronologi 3 Oknum TNI AL Menculik & Aniaya Wartawan di Halsel, KKJ Mengecam
- Begini Nasib Oknum Prajurit TNI AL Penganiaya Jurnalis di Halsel
- Indeks Keselamatan Jurnalis Terbaru, 45 Persen Pernah Mengalami Kekerasan
- Perkenalkan Produk Unggulan, Midea Ajak Teknisi AC dan Jurnalis ke Pabrik di Thailand
- Rayakan Hari Jadi Kedua, Seejontor FC Beri Santunan ke SSB dan Yatim Piatu