'Lisa Face Off' Gembira Bisa Pulang Kampung

Pegang Jahitan di Wajah, Nenek Lisa Menangis

'Lisa Face Off' Gembira Bisa Pulang Kampung
Lisa (kanan) bersama kerabatnya di Desa Sumberwuni, Kecamatan Wajak Malang.
SELAMA tujuh tahun Siti Nur Jazilah alias Lisa tak pernah pulang ke kampung halaman karena dikurung suami. Puncaknya, wajah Lisa disiram air keras hingga rusak berat. Dua tahun lalu dia menjadi pasien di RSU dr Soetomo karena harus menjalani operasi face off. Selama dua tahun itu dia kembali tak bisa pulang ke kampung halaman meski sangat ingin. Dan, baru kemarin keinginan yang menggumpal itu terlaksana.

Kampung halaman Lisa di Desa Codo, Dusun Sumberwuni, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Dari GBPT (Gedung Bedah Pusat Terpadu) RSU dr Soetomo, tempat Lisa dirawat, perjalanan menempuh waktu sekitar 3,5 jam.

Kegembiraan benar-benar dirasakan Lisa. Jawa Pos sempat mewawancarainya sebelum berangkat. Ternyata, Lisa sudah bersiap-siap sehabis salat Subuh. ”Saya menyiapkan barang-barang yang akan saya bawa sejak selesai salat Subuh,’’ katanya.

Pukul 06.00 dr Hisnindarsyah menjemput Lisa. Lelaki yang menjadi siswa PPDS (program pendidikan dokter spesialis) bedah plastik itu mendatangi kamar Lisa dan membantu persiapan wanita yang wajahnya sudah dioperasi 12 kali tersebut. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum keberangkatannya. Terutama kondisi kesehatan Lisa.

Setelah semuanya beres, Lisa dan rombongan berangkat pukul 07.30. Mengenakan atasan putih, bawahan jins, dan kacamata gelap, Lisa berjalan menuju mobil.

Ada dua mobil yang digunakan untuk mengantarnya. Yakni, Kijang putih milik RSU dr Soetomo dan Avanza hitam. Mobil Kijang ditempati Lisa yang didampingi dr Hisnindarsyah dan dr Prisilla. Sedangkan Avanza ditumpangi Virly Mafita Sari (istri Hisnindarsyah) dan kedua anaknya, Muhammad Ghifari dan Ezzel Dinealiya Zahira. Mobil legam itu juga digunakan untuk membawa bingkisan dan kue-kue buatan Lisa. Kedua kendaraan berjalan beriringan. Rombongan sampai di rumah Lisa pukul 11.00.

Begitu Lisa keluar dari mobil, suasana haru begitu terasa. Ibu kandung Lisa, Siti Zulaikah, langsung menghambur memeluknya. Dia pun tak kuasa menahan air mata. Kemudian, giliran Saring, bapak Lisa. Tidak banyak yang mereka katakan. Yang terdengar hanya isak tangis. Tak lupa Lisa pun bersalaman dengan Siti Kharida, ibu tirinya.

Rumah yang dikunjungi Lisa adalah rumah bapaknya. Rumah berukuran 6 x 7 meter itu terletak di ujung desa. Tembok rumah Saring tidak dilapisi semen. Batu bata tampak dibiarkan telanjang. Rumah Saring adalah rumah terakhir sebelum hamparan kebun tebu dan salak di desa tersebut.

SELAMA tujuh tahun Siti Nur Jazilah alias Lisa tak pernah pulang ke kampung halaman karena dikurung suami. Puncaknya, wajah Lisa disiram air keras

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News