Literasi Digital Jadi Bekal Masyarakat Menjelang Pemilu

jpnn.com, JAKARTA - Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang literasi digital di tahun politik akan menjadi modal terwujudnya pemilu yang demokratis.
Hal ini karena masyarakat dapat berpikir kritis dan memfilter informasi tidak benar yang bertebaran di media sosial.
“Kurangnya pemahaman literasi digital dapat merugikan proses pemilu, karena pemilih mungkin aja memilih berdasarkan informasi yang tidak tepat atau bahkan terpengaruh dari propaganda-propaganda digital,” ujar Praktisi Literasi Digital Kabupaten Kediri, Sulis Setianingsih dalam kegiatan Seminar Literasi Digital Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) di Balai Desa Wonorejo, Kediri, belum lama ini.
Dikatakannya pada masa perkembangan teknologi informasi yang sedemikian pesat ditambah dengan banyaknya arus informasi yang ada di dunia maya, diperlukan pengetahuan yang cukup masyarakat tentang teknologi.
"Jika literasi digital meningkat, akan jadi ujung tombak mewujudkan pemilu yang jujur, adil, dan terpercaya. Ini karena pemilih dapat berpikir secara kritis untuk menganalisis informasi politik yang didapat dari penggunaan teknologi digital," lanjutnya.
Masyarakat pada akhirnya juga dapat berkontribusi dalam memahami konsep demokrasi. Juga hak dan kewajibannya, serta memilih dan memilah informasi terpercaya.
“Sebagai konstituen jangan hanya memilih saja tetapi harus paham isu-isu politik terhadap calon kandidat dan memiliki sikap kritis,” tambahnya.
Praktisi Etika Digital Ari Wahyudi menambahkan pentingnya literasi digital dalam proses pemilu. Tidak hanya membawa manfaat bagi individu, tetapi juga untuk integritas keseluruhan sistem demokrasi.
Literasi digital jadi bekal masyarakat menjelang Pemilu agar terhindar dari informasi hoaks.
- Lewat Program GoZero%, Telkom Dorong Terciptanya Ekosistem Bisnis Berkelanjutan
- Inas Zubir Bicara Krisis dan Peluang Masa Depan Hanura di Tengah Keterpurukan
- Said Aldi Instruksikan Konsolidasi OKP Hingga ke Tingkat Bawah
- Hoaks Le Minerale Terafiliasi Israel, Pakar Menilai Ada Upaya Menjatuhkan Produk Lokal
- Raih ISO/IEC 27001:2022, NEC Indonesia Tegaskan Komitmen Keamanan Teknologi Informasi
- Kemenkes Mengimbau Masyarakat Bersinergi Melawan Hoaks soal Imunisasi