Literasi Tiongkok Melesat, Indonesia Tertinggal Jauh

Literasi Tiongkok Melesat, Indonesia Tertinggal Jauh
Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando. Foto Humas Perpusnas RI

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando mengatakan literasi sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat.

Membaca buku bisa merangsang orang berproduksi barang dan jasa yang bermutu.

"Indonesia akan menjadi bangsa yang hebat bila terbiasa memproduksi, bukan sekadar menjadi konsumen semata," kata Syarif di Jakarta, Selasa (23/2).

Dia menjelaskan, literasi menentukan kesejahteraan karena percaturan global sudah pada tingkat literasi.

Saat ini literasi Tiongkok berada jauh di atas Indonesia. Bahkan mereka memimpin dunia dalam percaturan kompetisi global.

Sementara penduduk Indonesia banyak menjadi konsumen dan rendah memproduksi.

"Itu karena rendahnya tingkat literasi. Maka dari itu, Perpusnas memberikan aksestabilitas digital untuk semua mahasiswa di seluruh nusantara di era study from home (SFH) ini," ujarnya.

Selain mahasiswa, layanan tersebut juga diberikan kepada tenaga pendidik dan semua sekolah.

Literasi Tiongkok yang melesat jauh menjadi penyebab negara itu memimpin ekonomi global, sedangkan Indonesia literasinya tertinggal jauh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News