Lockdown Corona Segera Berakhir, Warga Australia Masih Takut Keluar Rumah
Seperti yang dialami salah satu warga Australia, Dr Anne-Marie Turner, yang sudah berada di rumah sejak pandemi.
"Dengan di rumah saja, kita tahu kemungkinan tertular virus sangat berkurang. Jadi kita bisa mengatur lingkungan kita sendiri," kata Dr Turner ketika ditemui di rumahnya di Melbourne ditemani anjingnya Bella.
Sebagai seorang dokter, ia sudah memantau dengan ketat penyebaran virus di luar Australia sejak awal Januari.
Kontak dengan seorang temannya yang juga adalah seorang dokter di Hong Kong membuatnya sangat khawatir mengenai resiko tertular COVID-19 di kalangan staf medis dan penularan terhadap anggota keluarga.
Dokter Turner juga memiliki penyakit rematik, sehingga masuk dalam golongan beresiko tinggi.
Photo: Dr Anne-Marie Turner dan suaminya mengatakan tidak akan melakukan perjalanan ke luar negeri dalam waktu dekat walau ada pencabutan lockdown. (Supplied)"Semua ini tidak bisa lepas dari pikiran saya terus menerus. Saya bahkan kadang terbangun di tengah dan tidak bisa tidur lagi." katanya.
Sejak itu, Dr Turner mengambil cuti dari pekerjaannya di rumah sakit dan tetap bekerja di kliniknya secara paruh waktu, dengan menerima pasien yang berkonsultasi lewat telepon saja.
Jika di negara lain, seperti di Amerika Serikat, warga menggelar aksi protes agar semua kegiatan dibuka kembali, survei di Australia menunjukkan sebagian besar warga masih tak mau keluar rumah
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka
- Dunia Hari Ini: Empat Warga India Tewas Tertimpa Papan Reklame
- Bakamla RI Menjemput 18 Nelayan Indonesia di Australia, Lihat