Lokananta, 15 Maret 1965, dan Koleksi Langka Vinil Genjer-Genjer

Lokananta, 15 Maret 1965, dan Koleksi Langka Vinil Genjer-Genjer
Studio Lokananta Records di Solo, Jawa Tengah. Foto: Romensy Agustino/JPNN.com

Genjer-Genjer pun seolah-olah menjadi ‘signature song’ bagi PKI. Lagu itu menyemarakkan acara-acara partai pimpinan DN Aidit tersebut.

Namun, tragedi 30 September 1965 menjadi titik balik bagi PKI. TNI AD melakukan pembersihan besar-besaran kepada siapa pun yang dianggap komunis.

Pembersihan itu menjangkau segala hal yang yang dianggap berhubungan dengan PKI, termasuk Genjer-Genjer.

"Kalau istilahnya Pak Harto itu dibina, biar tidak bercita rasa komunis," papar Aris.

Pria berkacamata itu menjelaskan puncak propaganda Orde Baru tentang Genjer-Genjer bercita rasa komunis ialah dengan menggunakan lagu itu pada film Pengkhianatan G 30 S/PKI.

Lagu itu menjadi latar pada adegan sebelum para jenderal yang diculik disiksa di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Backsound-nya Genjer-Genjer, seolah-olah irama yang membunuh mereka (para jenderal, red) ialah itu," kata Aris menyodorkan ulasannya.

Menurut dia, ketakutan memutar lagu Genjer-Genjer terasa sampai sekarang meski rezim Orde Baru sudah runtuh.

Genjer-Genjer awalnya bukanlah alat propaganda politik. Sebelum 'Genjer'Genjer' dibawa ke Jakarta, ada seniman Jawa Timur yang merekamnya di Lokananta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News