Loket Kanjuruhan
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Di Stadion Gelora Bung Tomo pintu-pintu stadion tidak perlu ditutup. Tidak perlu. Tidak ada lagi orang di luar pintu stadion. Yang tanpa gelang tidak bisa masuk ke ring 1.
Kelebihan Persebaya adalah: punya Persebaya Store yang banyak. Itu sekaligus menjadi tempat penukaran gelang, tetapi awal memulai sistem itu ributnya bukan main.
Stadion-stadion lama di Indonesia umumnya tidak punya ring 1 (ring dalam). Siapa saja bisa mendekat ke stadion, ke pintu masuk.
Seleksi penonton dilakukan di pintu masuk itu. Seperti masuk gedung bioskop.
Saya ingat zaman tradisional dulu: stadion menyediakan loket penjualan karcis. Penonton antre di situ.
Yang tidak punya uang ikut bergerombol di depan pintu masuk. Menunggu situasi: ikut masuk dengan cara nerombol petugas jaga atau ikut berdesakan agar penjaga karcis kewalahan.
Pada 2018 terjadi peristiwa yang sama di Kanjuruhan. Yakni saat Arema melawan Persib.
Skor 2-2. Penonton masuk lapangan. Gas air mata digunakan. Tidak banyak.
Tulisan Dahlan Iskan berjudul Loket Kanjuruhan menyinggung tulisan ACAB atau 1312 pasca tragedi Kanjuruhan. Ini berat bagi polisi.
- Jonathan Frizzy Jadi Tersangka Vape Isi Obat Keras, Polisi: Dia Sudah Ditangkap
- RUU Polri Dinilai Membuat Polisi Superbody
- Penemuan Mayat Dalam Kamar Kos di Cianjur, Ada Luka yang Bikin Curiga
- Koperasi Merah Putih
- Bandar Narkoba Diringkus Polda Kalteng Dijerat Pasal Pencucian Uang, Terancam Lama di Penjara
- Tambah Kekuasaan Bukan Memperbaiki Pengawasan, RUU Polri Dinilai Menyimpang