Lomba Memasak Nasi Goreng, Ajang Sosialisasi Kompor Induksi

Lomba Memasak Nasi Goreng, Ajang Sosialisasi Kompor Induksi
Dari kiri: Komedian Mas Indro, dari Rusia Nikita Ivanov, komedian Mbak Yuni, Ketua Umum APJI Irwan Iden Gobel, peserta dari UK Christopher Agass, dari Malaysia Har Man Ahmad, pemain sitkom TOP Bang Kasman. Foto: Ist for JPNN

“Sebagai bagian dari electrical lifestyle, kami memperkenalkan penggunaan kompor induksi kepada masyarakat, (listrik) ini bebas polusi, menggunakan nyala api menjadi lebih aman, juga praktis, dan tinggal colok tanpa menggunakan tungku secara khusus, bahkan tidak menggunakan tabung gas," papar Eric.

Jika selama ini menggunakan tabung gas dengan potensi bocor, kemudian kita harus memerhatikan bagaimana kualitas tabung, maka itu tidak terjadi dengan adanya kompor induksi. Penggunaan kompor induksi ini, bisa dikendalikan pada saat kita memasaknya, yakni dengan menggunakan timer (pengatur waktu).

Dengan menggunakan kompor listrik, selain mengatur daya listrik, kita juga bisa melakukan pekerjaan lainnya, seperti menonton televisi atau mengasuh anak bermain. Jadi dengan menggunakan kompor gas, nyala api bisa dikontrol.

Tetapi dengan menggunakan kompor listrik, maka besarnya daya juga dapat dilihat (diatur). Sebab pada kompor listrik tercantum daya dari 160 watt sampai 2 ribu watt, sehingga dapat diatur sesuai kebutuhan. (esy/jpnn)

 

Diharapkan secara perlahan masyarakat yang mengetahui sejumlah kelebihan menggunakan kompor induksi.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News