Lomba Pengeras

Lomba Pengeras
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Pengumuman dari masjid tadi sekaligus berfungsi sebagai ''surat izin tidak masuk kerja''. Bos tidak boleh menanyakan kenapa tidak masuk. Atau mana surat izinnya. Apalagi harus bertanya ''apa hubungan antara Anda dan yang meninggal tadi''.

Pengeras suara di masjid-masjid itu juga penanda kapan pekerjaan harus dihentikan.

Jauh sebelum tiba waktunya salat pun sudah berkumandang lagu-lagu pujian pada Tuhan. Kadang dari suara yang merdu. Kadang dari suara yang cempreng.

Nadanya pun kacau balau. Sakit di telinga.

Saya tidak mengeluh. Yang seperti itu adalah masa kecil saya. Kadang lagu pujian seperti itu sengaja saya buat kacau agar imamnya cepat datang.

Saya tahu: imam di tempat saya, dulu, suka mengobrol sambil merokok. Salat pun menunggu rokoknya habis.

Katanya: itu untuk melatih militansi anak dalam kuat-kuatkan melantunkan pujian kepada Tuhan sepanjang mungkin. Juga latihan sabar.

Namun, waktu itu tidak ada pengeras suara. Anak-anak melantunkan pujian sambil duduk bersila di dalam masjid.

Pengumuman dari masjid itu sekaligus berfungsi sebagai 'surat izin tidak masuk kerja'. Bos tidak boleh menanyakan kenapa tidak masuk.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News