Longsor di Solok, 9984 Jiwa Terisolasi

Diduga Akibat Penebangan Liar

Longsor di Solok, 9984 Jiwa Terisolasi
Longsor di Solok, 9984 Jiwa Terisolasi
Irwan mengakui, di sekitar bukit yang berada sepanjang Nagari Sirukam hingga Simanau, banyak terdapat penebangan kayu. "Penebangan itu dilakukan secara ilegal.  Ini mungkin pemicu terjadinya longsor. Di tempat itu ada pembalakan liar," tuding Irwan.

Untuk memperlancar jalur transportasi masyarakat, pihak Kecamatan Tigolurah mengarahkan arus transportasi masyarakat ke arah timur. Tepatnya ke Jorong Rimbodata, Nagari Sungainanam, Kecamatan Lembangjaya. Jalan tersebut jaraknya dari Tigolurah sekitar 20 kilometeran. "Di kawasan itu memang ada jalan yang sedang dibangun. Tapi pembangunannya dilakukan swasta yang melakukan penambangan batu bara. Kini kondisi jalan itu masih jalan tanah. Kalau hujan turun, mobil sulit akan lewat. Kemungkinan besar akan terkurung," papar pria berkacamata itu.

Irwan menyayangkan tidak adanya reaksi dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU). "Mestinya dinas melakukan  razia. Ini hampir sama tidak ada razia," keluhnya.

Di tempat terpisah, Kepala Dishutbun Kabupaten Solok Jonedi saat dikonfirmasi mengatakan, razia ilegal logging di kawasan Tigolurah sebenarnya sudah dilakukan. "Personel polisi kehutanan kita hanya 12 orang. Sementara setengah dari luas Kabupaten Solok ini terdiri dari hutan. Tidak mungkin kami selalu merazia kawasan tersebut," kilahnya.(ii/JPNN/ara)

AROSUKA - Hujan badai yang mengguyur Kabupaten Solok sejak beberapa pekan lalu, kini mulai berdampak. Sebanyak 9.984 jiwa warga Kecamatan Tigolurah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News