Longsor Susulan Mengancam

Jabar Urutan Pertama Rawan Longsor

Longsor Susulan Mengancam
EVAKUASI - Puluhan petugas dan warga mengevakuasi korban yang tertimbun tanah akibat longsor yang terjadi di Kampung Dewata, Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Rabu (24/2). Foto: Rachman/Radar Bandung.
BANDUNG - Bencana longsor yang melanda Perkebunan Teh Dewata di Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasir Jambu (Ciwidey), Kabupaten Bandung, pada Selasa (23/2) pagi, disebabkan karena kondisi tanah yang labil. Sebab itu proses evakuasi harus berjalan cepat, karena longsor susulan sewaktu-waktu bisa saja terjadi.

Kepala Badan Geologi Kementrian ESDM, R. Sukhyar, mengatakan, jika dilihat dari kondisi geologi, daerah tersebut tergolong kategori rawan menengah sampai tinggi. Sebab itu tidak cocok dijadikan pemukiman. "Kondisi geologi di Pasir Jambu memang rawan longsor," tegas Sukhyar kepada wartawan, kemarin (24/2).

Mengingat kondisi tanah yang labil, ia memprediksikan longsor susulan kemudian bisa terjadi. Apalagi diperparah dengan kondisi cuaca yang tidak mendukung seperti curah huan tinggi yang melanda Kabupaten Bandung. "Selain kondisi geologi yang labil, penyebab longsor diperparah dengan alih fungsi lahan dan curah hujan yang tinggi," terangnya.

Menurutnya, sejak Oktober 2009 pihaknya sebenarnya sudah memberikan rekomendasi terkait wilayah yang rawan terjadi bencana. Termasuk, di Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung. Namun, pihaknya hanya sebatas memberikan rekomendasi, adapun kewenangan berada di kepala daerah.

BANDUNG - Bencana longsor yang melanda Perkebunan Teh Dewata di Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasir Jambu (Ciwidey), Kabupaten Bandung, pada Selasa (23/2)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News