Lonjakan Harga Minyak Belum Ganggu APBN
Jumat, 21 Januari 2011 – 18:48 WIB
"Kondisi yang mulai membaik pasti akan meningkatkan permintaan minyak, itu juga yang harus kita monitor terus. Sekarang saya akan pelajari dulu dan fokus kemungkinan bila memang ada perubahan di APBNP 2011," kata Bambang.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai langkah antisipasi bila harga minyak dunia semakin tak terkendali. Terutama karena dalam APBN 2011, harga minyak Indonesia (ICP) ditetapkan USD 80 per barel. "Kita sudah siapkan antisipasi soal kenaikan harga minyak ini dan akan terus melakukan evaluasi," kata Agus.
Penyebab naiknya harga minyak dunia, kata Agus pula, diyakini terjadi karena percepatan manufaktur di negara-negara industri dan alasan cuaca ekstrem, sehingga menyebabkan cadangan minyak mentah Amerika Serikat (AS) semakin menurun. Penurunan cadangan minyak mentah AS di kilang-kilang mereka itu bahkan mencapai lima pekan berturut-turut. Harga minyak AS sendiri sempat mengalami penurunan USD 12 sen menjadi USD 91,43 per barel.
Meski demikian, jelas Agus, masyarakat dan dunia usaha di Indonesia tidak perlu terlalu panik bakal terjadi krisis akibat melonjaknya harga minyak dunia. Sebab kondisi ini katanya, sudah jauh hari diantisipasi oleh pemerintah. "Kita sudah pernah mengalami hal ini pada tahun 2008 lalu. Dan kita sudah punya sistem untuk mengatasinya," tegasnya.(afz/jpnn)
JAKARTA — Harga minyak dunia masih mengalami fluktuiasi. Saat ini, harga minyak dunia masih tetap berada pada posisi USD 90 per barel. Bahkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel
- Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp 622,6 Triliun
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara
- Hanasui Lebarkan Sayap ke Negeri Jiran, Konsisten Tawarkan Produk Harga Terjangkau
- Tokyo MoU Annual Report 2023: BKI Berhasil Pertahankan Kategori High Performance RO
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi