Love Kim dari BigReds Irlandia

Oleh Dahlan Iskan

Love Kim dari BigReds Irlandia
Dahlan Iskan.

jpnn.com - Dari Pyongyang saya harus bermalam di Beijing. Satu-satunya jalan hari itu. Pesawat dari Pyongyang tiba di Beijing sudah jam 5 sore.

Kebetulan pula. Saya harus nonton Liverpool malam itu. Tidak mau meneruskan terbang malam ke Tokyo.

Di Beijing saya tidak pernah mengharapkan ini: bisa nonton Liga Inggris di hotel. Biar kelas hotel St Regis sekali pun. Harus cari cafe sport. Nobar di cafe seperti itu.

Saya pun ke sana. Masih mengenakan jaket. Yang ada lambang bendera Korea Utara.

Cafe itu penuh sesak. Mayoritas kulit putih. Pendukung Liverpool. Saya sendiri yang Indonesia.

Saat saya tiba, ada yang sudah setengah mabuk. Kebanyakan minum bir.

Tidak henti-hentinya pula: menyanyikan lagu-lagu Liverpool. Kadang sampai badannya menutupi layar. Saya harus menggeser kepala. Untuk tidak ketinggalan jalannya bola.

Tiba-tiba yang nyanyi-nyanyi itu mendekati saya. Mendekatkan matanya ke jaket saya: ke lambang yang menempel di dada.

Saya ambil satu botol. Saya angkat tinggi-tinggi. Saya benturkan ke gelasnya. ”Kim Jong-Un wan sui,” kata saya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News