LPBI NU: Ketahanan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Harus Ditingkatkan

LPBI NU: Ketahanan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Harus Ditingkatkan
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama K.H Yahya Cholil Staquf mengingatkan manusia untuk tidak melihat alam sebagai objek eksploitasi, tetapi harus bertanggung jawab untuk memelihara dan merawatnya. Foto: Dok LPBI NU

jpnn.com, DEPOK - Berada di kawasan Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire sekaligus terbentang di sepanjang garis khatulistiwa membawa berkah tersendiri bagi Indonesia.

Kondisi geografis tersebut, membuat Indonesia memiliki iklim tropis dengan sinar matahari berlimpah, curah hujan tinggi serta tanah yang subur meski dikelilingi oleh rangkaian gunung berapi dan situs aktif seismik.

Di sisi lain kondisi tersebut juga menempatkan Indonesia sebagai negara yang rawan bencana. Sejalan dengan Laporan World Risk Report 2022 menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara paling rawan bencana ketiga di dunia.

Dalam rapat koordinasi Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU di Pondok Pesantren Al Hamidiyah, Depok, 3 Juni kemarin, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama K.H Yahya Cholil Staquf mengingatkan manusia untuk tidak melihat alam sebagai objek eksploitasi, tetapi harus bertanggung jawab untuk memelihara dan merawatnya.

"Gagasan spiritual ekologi merupakan gagasan di mana umat manusia melihat lingkungan hidup dari sudut pandang spiritualitas. Dalam ayat-ayat Al-Quran dinyatakan bahwa alam semesta bersama isinya ini diciptakan untuk kepentingan umat manusia, tetapi ini tidak berarti kita boleh mengeksploitasinya. Sebagai khalifatullah mari kita bertanggung jawab dalam mengelola lingkungan demi kemaslahatan bersama," kata K.H Yahya Cholil Staquf.

Dalam kesempatan itu, Ketua LPBI NU Tb. Ace Hasan Syadzily mengapreasi Ponpes Al Hamidiyah sebagai penggerak pesantren hijau di Indonesia.

"Kami ingin melakukan konsolidasi melalui penugasan kepada ketua umum PBNU. Hadir di tengah-tengah masyarakat dikala masyarakat mengalami bencana,” kata Ace.

Dia menjelaskan membangun kesiapsiagaan mitigasi bencana dan perubahan iklim dengan Tema rakornas ini, spiritual ekologi sejalan dengan semangat 1 abad NU merawat jagat.

Berada di kawasan Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire sekaligus terbentang di sepanjang garis khatulistiwa membawa berkah tersendiri bagi Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News