LPEI Resmikan Program Desa Devisa Rumput Laut di Sidoarjo
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing, kualitas produk maupun jasa buatan Indonesia masuk ke pasar global.
Pada 2020 hasil produksi dari anggota koperasi ini mencapai 4.800 ton atau rata-rata produksi dari setiap anggota koperasi mencapai 6,8 ton pertahunnya.
"Dengan mengikuti Program Desa Devisa LPEI, maka sebanyak 59 petani rumput laut yang saat ini telah menjadi anggota Koperasi Sumber Mulyo 5.758 Desa Kupang, akan mampu meningkatkan produksi dan siap menjadi eksportir rumput laut secara mandiri dalam satu tahun mendatang," jelas Maqin.
Saat ini produk yang dijual koperasi berupa rumput laut yang dikeringkan untuk memenuhi pesanan buyer/ perusahaan-perusahan lokal.
Di antaranya ada buyer yang telah melakukan ekspor (pemasok untuk eksportir).
Rumput laut tersebut akan diolah menjadi tepung dan di ekspor ke negara kawasan Eropa dan Asia Timur.
"Adanya dukungan, bimbingan, dan pembinaan dari LPEI, usaha rumput laut di Desa Kupang Sidoarjo ini mudah-mudahan bisa semakin berkembang. Kami targetkan tahun 2022 kita sudah bisa ekspor sendiri," imbuh Anggota Komisi XI DPR Indah Kurnia.(chi/jpnn)
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) meresmikan Program Desa Devisa Rumput Laut pertama di Indonesia, yang berada di Desa Kupang, Sidoarjo, Jawa Timur.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Penyuluh adalah Pahlawan dan Kunci Sukses Pertanian Berkelanjutan
- PI Pastikan Pupuk Bersubsidi Tersebar sampai ke Pulau Terluar Indonesia
- Ditambah 956.227 Ton, Alokasi Pupuk Bersubsidi Jawa Timur jadi 1,9 Juta Ton
- Sumedang jadi Percontohan Pengembangan Program HDDAP, Siapkan Kembangkan Cabai
- Jadi 9,55 Juta Ton, Ini Perincian Jumlah Pupuk Bersubsidi
- Harga TBS Sawit Mitra Plasma di Riau Turun, Jadi Sebegini