LPG Naik, Bisa Picu Gejolak Ekonomi

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis mengatakan keputusan PT Pertamina menaikan harga eceran LPG rata-rata mencapai Rp 3.959 per kilogram untuk kapasitas tabung 12 kilogram, menunjukkan bahwa pemerintah tidak peduli dengan tingkat kesulitan masyarakat menengah ke bawah.
"Ini menunjukkan pemerintah tidak peduli terhadap masyarakat menengah ke bawah, dan ini akan menambah lebarnya kesenjangan pendapatan antara si kaya dan si miskin," kata Harry Azhar Azis, saat dihubungi wartawan, Kamis (2/1).
Selain itu lanjutnya, dari sisi waktu, momentum pemerintah menaikkan harga LPG persis pada 1 Januari 2014, mengindikasikan pemerintah tidak sensitif terhadap potensi gejolak nantinya. "Ini bisa jadi pemicu gejolak ekonomi di tahun politik Pemilu 2014 ini," ujar politisi Partai Golkar itu.
Dijelaskannya, pihak yang pertama sekali terimbas kenaikan harga LPG adalah masyarakat menengah ke bawah, sebab dibalik kenaikannya sudah ada ancaman inflasi tahun 2014 mencapai 8,4 persen. "Ini akan berdampak serius kepada masyarakat ekonomi bawah dan menengah," tegasnya.
Pemerintah harusnya berhitung dulu tentang kenaikan gaji pegawai negeri yang hanya 6 persen dan upah buruh juga sekitar 6 persen. "Artinya daya beli masyarakat menengah ke bawah semakin terpuruk. Apakah tidak ada cara lain?," tanya Harry. (fas/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis mengatakan keputusan PT Pertamina menaikan harga eceran LPG rata-rata mencapai Rp 3.959 per
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Utamakan Keselamatan, KAI Raih 2 Penghargaan di Ajang WISCA 2025
- Maksimalkan Pasar Ekspor, SIG Kebut Proyek Dermaga & Fasilitas Produksi di Tuban
- Perkuat Budaya Keselamatan Berkelanjutan, KAI Raih Penghargaan di WISCA 2025
- Ketum HIPPI Jaksel Apresiasi Langkah Berani BI Perluas Ekspansi QRIS Lintas Negara
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- Bank Mandiri Catat Transaksi Digital Makin Meningkat