LSM Minta Operasi Militer Papua Dihentikan

LSM Minta Operasi Militer Papua Dihentikan
LSM Minta Operasi Militer Papua Dihentikan
Sedangkan peristiwa kedua terjadi pada pukul 10.30 WIT di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Saat itu ada 12 orang anggota TNI dari Koramil 1714 Sinak menuju Bandara Ilaga, yang berjarak sekitar kurang lebih tiga kilometer. Para prajurit TNI ini hendak mengambil alat komunikasi, tapi di tengah perjalanan yang kondisinya mendaki, mereka diadang dan ditembaki sekelompok orang bersenjata dari atas bukit.

Dari kejadian ini, tujuh anggota TNI tewas di tempat, yakni Pratu Mustofa dan Sertu M Udin, dari Koramil Sinak 1714 PJ. Lima orang lainnya dari Batalion 753 Nabire, yakni Sertu Ramadhan, Sertu Frans, Pratu Edi, Praka Jojo Wiharjo dan Praka Wempi. "Dari dua kasus penyerangan itu, baik di Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Puncak, tak ada senjata yang dirampas oleh kelompok penyerang, semua senjata masih ada pada tempatnya," tuturnya.

Menurut Jansen, kelompok yang menyerang dipastikan kelompok berjumlah pasukan besar. Jika tidak, mereka tak berani melakukan penyerangan. "Tapi berapa pasti jumlahnya, motifnya apa, kelompok siapa dan jenis senjata yang digunakan dalam kasus, kami belum ketahui. Ini baru bisa terungkap jika sudah ada olah tempat kejadian perkara," tutup Jansen. (chi/jpnn)

JAKARTA -- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Imparsial meminta pelaku penembakan delapan anggota TNI di Papua segera ditangkap dan wajib di proses


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News