Lubang Merapi Makin Banyak

Lubang Merapi Makin Banyak
Lubang Merapi Makin Banyak
BOYOLALI - Ancaman erupsi Merapi berlanjut. Gunung berapi paling aktif di dunia itu kembali menyemburkan awan panas secara vertikal hingga setinggi 1,5 kilometer mulai pukul 10.00 hingga 11.47 kemarin (1/11). Karena itu, puncak Merapi bisa terlihat hingga radius puluhan kilometer. Selain itu, semburan awan panas atau wedhus gembel ini tersebut dilaporkan sampai enam kali dengan letusan dahsyat.

Muntahan material panas dari gunung tersebut juga masih mengalir hingga 3 kilometer, termasuk ke Kali Gendol di Sleman. Sedangkan awan panas terus mengarah ke timur (Boyolali dan Solo) sejak Minggu (31/10). Di Kemalang, hanya terjadi hujan abu dan pasir. Hujan abu juga dilaporkan mengarah ke Salatiga, Semarang, dan Purwodadi.

Sejak pukul 09.47, ada tanda-tanda dengan gempa low frequency," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Jogjakarta Subandriyo kemarin. "Hujan abu terjadi di Cepogo dan Mojosongo (Boyolali). Selain itu, hujan pasir dan kerikil terjadi di Wonodoyo, Klaten," imbuh Subandriyo.

Diperkirakan, semburan awan panas masih terus terjadi. Sebab, kubah lava di puncak Merapi terus berguguran. Kini puncak Merapi sudah membentuk cekungan berdiameter sekitar 250 meter. "Kapan berhentinya, kami tidak bisa memastikan. Sebab, aktivitas di perut gunung masih terus berlangsung. Hal tersebut sesuai dengan catatan seismograf yang mengalami kegempaan," terang dia.

BOYOLALI - Ancaman erupsi Merapi berlanjut. Gunung berapi paling aktif di dunia itu kembali menyemburkan awan panas secara vertikal hingga setinggi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News