Luhut Binsar Menyoroti Masalah Ini, Lantas Meminta KPK Mengawasi

Luhut Binsar Menyoroti Masalah Ini, Lantas Meminta KPK Mengawasi
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Ilustrasi/foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjadi pembicara webinar Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stanas PK) bertajuk Memangkas Waktu dan Biaya di Pelabuhan, Kamis (11/11).

Pada acara itu hadir juga Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri.

Luhut Binsar mengatakan beberapa waktu lalu baru saja berkunjung ke Abu Dhabi bersama Presiden Joko Widodo. Dia menuturkan pengelolaan kota di Abu Dhabi sangat maju dan patut dicontoh.

"Saya baru kembali dari Abu Dhabi dan Dubai mendampingi presiden. Saya melihat betapa negara sangat efisien sekarang, mereka betul-betul membuat negaranya menjadi tertata dengan baik," kata Luhut melalui virtual.

Luhut melihat pemerintah dan masyarakat di sana sangat disiplin dan menggunakan sistem digital. Dia menilai tren digitalisasi di sana sudah merambah ke berbagai sektor dan memberikan dampak positif.

"Mengingat sekitar 80 persen perdagangan internasional ditransportasikan melalui laut, laut sangat vital sekali. Kami tidak dapat menafikan betapa krusialnya penanganan pelabuhan bagi suatu negara. Kalau di pelabuhan enggak tertata dengan baik, high cost. Itu yang terjadi di negeri ini," jelas dia.

Pria kelahiran 28 September 1947 itu menjelaskan pelabuhan yang produktif dan efisien dapat menjadi keunggulan tersendiri dan menarik internasional untuk singgah di perairan Indonesia.

Dia mencontohkan bagaimana lalu lintas peti kemas di Singapura yang setiap tahunnya mengalami penambahan.

Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan masalah penting dan meminta ketua KPK Firli Bahuri melakukan pengawasan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News