Luhut: Gojek Jadi Contoh, Siapa Bilang Uang Kita Lari ke Luar Negeri?

Luhut: Gojek Jadi Contoh, Siapa Bilang Uang Kita Lari ke Luar Negeri?
Ilustrasi Gojek. Foto: Dedi Sofyan/JPNN.com

Sementara itu, Founder dan CEO Gojek, Nadiem Makarim mengatakan, pihaknya bangga sekaligus bersyukur bahwa produk buatan anak bangsa bisa menjadi pemain regional.

Nadiem juga mengatakan penetrasi Gojek nomor satu di Indonesia.

Berdasarkan laporan App Annie yang berjudul “The State of Mobile 2019”, Gojek menjadi aplikasi on-demand di Indonesia dengan monthly active users terbanyak.

Bahkan, pengguna aktif aplikasi GOJEK secara mingguan 1,5 kali lipat lebih banyak dibandingkan kompetitornya di Indonesia.

Keberhasilan ini berbanding lurus dengan pertumbuhan gross transaction value (GTV) Gojek yang berhasil menembus lebih dari USD9 miliar per akhir 2018 dengan total volume transaksi setahun mencapai Rp2 miliar.

GOJEK juga menjadi brand top of mind bagi masyarakat Indonesia berdasarkan data dari lembaga independen global lainnya, Yougov.

Kemudian berdasarkan Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) pada 2018.

Layanan Go Food bahkan menyumbang Rp18 triliun terhadap perekonomian Indonesia pada 2018, sehingga tercatat sebagai layanan bisnis berbasis digital terbesar di Asia Tenggara dan terbesar No.3 di dunia.(chi/jpnn)


Jadi kalau investor mau masuk ke Gojek, itu adalah cerminan stabilitas ekonomi dan stabilitas politik kita. Bagusnya adalah manajemen Gojek itu masih dipegang orang Indonesia.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News