Luhut Harus Gelar Debat dengan Rizal Ramli Kalau Tidak Mau Dicap Pembohong

Luhut Harus Gelar Debat dengan Rizal Ramli Kalau Tidak Mau Dicap Pembohong
Menko Luhut Panjaitan (kiri). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan diminta untuk menyelenggarakan debat terbuka tentang kebijakan utang negara dengan ekonom senior Rizal Ramli.

Apabila Luhut abai terhadap tantangan yang dibuatnya, maka cap pemerintah sebagai badan yang suka membohongi masyarakat bakal menempel.

"Untuk menghindari kebohongan dan dugaan negatif dari rakyat, sejatinya debat itu sebuah keniscayaan. Harus dilakukan," kata pengamat politik Ujang Komaruddin kepada JPNN.com, Kamis (11/6).

Pria yang akrab disapa Kang Ujang ini menilai Luhut sebagai penyelenggara negara harusnya mau berdebat soal kepentingan negara terhadap masyarakat. Sebab, masyarakat perlu menguji dan mengetahui alasan pemerintah dalam mengambil kebijakan utang negara.

'Budaya debat itu budaya ilmiah. Budaya orang-orang jujur dan hebat. Oleh karena itu, debat harus dilakukan secara terbuka," jelas Ujang.

Seperti diketahui, Luhut Binsar Panjaitan menantang debat terbuka kepada pengkritik kebijakan utang negara. Menanggapi itu, Rizal Ramli bersedia menerima tantangan Luhut setelah dibujuk oleh jejaring aktivis Prodem.

Rizal Ramli memberikan syarat kepada Luhut agar mengundurkan diri dari jabatannya serta menteri yang terkait dengan urusan ekonomi, apabila kalah dari debat. Sementara apabila Rizal kalah debat, dia mengaku tidak akan mengkritisi pemerintah lagi.

Sedianya, debat terbuka diselenggarakan pada Kamis (11/6) hari ini. Namun pihak Luhut membatalkannya dan menjadwalkan ulang dialog terbuka pada 24 Juni. (tan/jpnn)

Sedianya, debat terbuka antara Luhut dan Rizal Ramli diselenggarakan pada Kamis (11/6) hari ini. Namun pihak Luhut membatalkannya dan menjadwalkan ulang dialog terbuka pada 24 Juni.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News