Luhut Pandjaitan Beberkan Data Serangan Narkoba

Luhut Pandjaitan Beberkan Data Serangan Narkoba
Luhut Pandjaitan. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - SURABAYA - Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur (Jatim) di Grand City, Surabaya, kemarin (16/3).

Berbicara mengenai serangan narkoba, Luhut mengungkapkan, tahun lalu total 5,9 juta orang mengonsumsi narkoba. Artinya, ada peningkatan 13 persen dari tahun sebelumnya. Tujuh puluh persen peredarannya dilakukan dari dalam penjara.

Delapan puluh persen isi penjara adalah orang-orang yang terlibat barang haram tersebut. ’’Setiap hari 30–50 orang meninggal karena narkoba. Itu yang tidak kita sadari,’’ terang Luhut.

Rapat Forkopimda Jatim kemarin dihadiri Gubernur Jatim Soekarwo, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi, Kapolda Irjen Pol Anton Setiadji, Kajati Marulli Hutagalung, Pangarmatim Laksda TNI Darwanto, serta bupati/wali kota, Kapolres, Dandim, dan camat se-Jatim.

Lebih lanjut Luhut memaparkan, pengguna sabu-sabu meningkat 350 persen dan pengguna ekstasi meningkat 280 persen. Banyaknya jumlah korban membuat kasus narkoba menjadi masalah serius yang butuh penanganan cepat. ’’Pemimpin daerah berperan besar untuk upaya pencegahan,’’ tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Intelkam) Mabes Polri Komjen Pol Djoko Mukti mengatakan, bahaya radikalisme dan terorisme telah menjangkiti semua elemen masyarakat.

”Saat ini proses radikalisasi melalui lembaga pendidikan, buku-buku yang dibagikan secara gratis, dan kelompok pengajian,” jelasnya.

Karena itu, pemerintah berupaya keras untuk menghalau upaya penyebaran paham radikal. Caranya, memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Kemudian, menerbitkan buku-buku untuk menetralkan pemahaman terhadap radikalisme. ’’Pemerintah juga harus menjaga kekompakan untuk kesejahteraan rakyat,’’ imbuhnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News