Luka Puan
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - WAKTU akan menyembuhkan luka. Saya percaya.
Saya sendiri terluka. Minggu lalu. Kaki terkena tajamnya bambu. Pedih sekali. Luka itu pun saya bawa pergi. Jauh. Benar, di Tiongkok luka itu sembuh.
Akan tetapi, itu bukan luka politik. Sembuhnya cepat, apalagi pakai obat. Bahkan, luka di bibir saya pun ikut sembuh: kena gigit.
Belakangan saya memang suka makan tebu. Tanaman sendiri. Di dekat rumah bambu yang baru. Tebu jadi obat rindu masa lalu.
PDI Perjuangan sedang memproduksi obat luka itu: seluruh kader dilarang bicara apa pun soal Gibran Rakabuming Raka.
Bahwa Gibran kader PDI Perjuangan itu sudah masa lalu. Bahwa ia baru bisa jadi wali kota Solo berkat jasa partai lupakan saja.
Kini Gibran sudah dewasa. Sudah menjadi kader partai lain. Jadi cawapresnya Capres Prabowo Subianto. Biarkan.
Seperti juga adiknya, Kaesang Pangarep, yang sudah menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Biarkan.
Dari peristiwa ini Mbak Puan seperti lahir sebagai tokoh berwajah baru. Masih harus terus dilihat sampai gempa mereda. Ini soal Gibran bin Jokowi.
- Pakar Sebut Prabowo Mampu Lanjutkan Strategi Geopolitik Jokowi
- Suarakan Ketidakadilan di Tingkat Global, Prabowo Bandingkan Palestina & Ukraina
- PKB dan NasDem Akan Bergabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Darmizal Merespons Begini
- PKB dan NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Anies Berkomentar Begini, Simak
- Pragmatisme Politik Merajalela di 2024, PDIP Pastikan Keberpihakan pada Wong Cilik
- Konsolidasikan Kader PDIP, Hasto Singgung Rintangan Pertemuan Megawati-Jokowi