Lumbung Itu Tidak Untuk Ayam

Lumbung Itu Tidak Untuk Ayam
Dahlan Iskan.

Maka ketika kilang itu diberitakan mati saya kaget. Padahal sudah sempat dikembangkan modul kedua.

Ide kilang ini saya anggap brilian: dibangun di dekat sumur minyak. Dengan demikian tidak perlulah minyak mentah diangkut ke sana ke mari.

Dikumpulkan dahulu dari berbagai lapangan. Agar mencapai jumlah tertentu. Baru dikirim ke pengilangan.

Padahal kilangnya jauh sekali. Harus di pinggir laut.

Ada minyak mentah yang harus dikirim ke kilang ‘terdekat’ dengan kapal laut. Tanker. Atau dikirim dengan pipa ratusan kilometer. Pastilah biayanya lebih mahal.

Kilang kreasi Rudy ini bisa dibilang ‘kilang mulut tambang’. IRR-nya pasti lebih baik. IRR adalah rumus perhitungan waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal.

Pengusaha biasanya tertarik kepada bisnis yang IRR-nya di atas 14. Modal bisa kembali dalam waktu 5 tahun.

Untuk mewujudkan idenya itu Rudy menggandeng PT TWU. Milik temannya. Jadilah kilang itu populer dengan nama kilang TWU.

Berita ini kurang baik. Kilang kebanggaan anak bangsa ini tutup. Tidak terlalu menarik perhatian media, tapi mengusik perhatian saya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News