Lumpuh sejak Umur 4 Tahun, Risnawati Sukses Berjuang Wujudkan Mimpinya (2-Habis)
Rela Nongkrongin Seharian di Kantor Menkeu
Rabu, 11 Mei 2011 – 16:46 WIB
Dipilih anak-anak karena merekalah yang paling memerlukan. ”Masa depan mereka masih panjang,” tegas Risna. Dengan memakai kursi roda, anak-anak itu lebih leluasa bergerak. ”Bisa bermain, sekolah, dan tumbuh layaknya anak normal,” tambah wanita berjilbab itu.
Adapun umur anak yang bisa dibantu antara 3–18 tahun. Meski sudah berdiri, rintangan lain muncul. Ketika kali pertama mendatangkan kursi roda dari Amerika, kontainer UCP Indonesia sempat ditahan di pelabuhan. ”Agar bisa bebas, saya harus nembusi (meneruskan) ke empat kementerian,” ujar Risna.
Empat kementerian itu adalah kementerian perdagangan, keuangan, sosial, dan kesehatan. Berbekal keberanian, Risna datang sendirian ke Jakarta. Menggunakan kruk, setiap hari dia mendatangi kementerian yang bersangkutan. Yang paling sulit, Risna harus mendapat tanda tangan Sri Mulyani, menteri keuangan saat itu. ”Saya menunggu Bu Sri Mulyani seharian,” kenang Risna.
Sayang, dia tidak pernah bertemu wanita ”penting” itu. Setelah hampir putus asa, jalan datang dari ”orang kepercayaan” Sri Mulyani yang memintakan tanda tangan si ibu menteri. ”Akhirnya dapat surat sakti dari Bu Sri Mulyani,” ucap lulusan UNS (Universitas Negeri Sebelas Maret) itu.
Risnawati Utami prihatin. Sebab, menurut data WHO, jumlah anak yang menderita cacat alias difabel (different ability) di Indonesia 6,4 juta orang.
BERITA TERKAIT
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri