Ma Changqing dengan Ratusan Ribu Pelayat

Oleh Dahlan Iskan

Ma Changqing dengan Ratusan Ribu Pelayat
Dahlan Iskan.

Inilah salah satu masjid tertua di Tiongkok. Berumur hampir 1.000 tahun.

Memang sudah beberapa kali direnovasi tapi bangunan aslinya masih ada. Termasuk bangunan bersejarah yang dilindungi. Sekalian jadi pusat turisme.

Tidak ayal kalau kadang ada wanita bercelana pendek masuk masjid itu. Di luar jam peribadatan.

Soal arsitektur masjid ini lagi hangat dibicarakan di Tiongkok. Terutama di provinsi-provinsi yang padat umat Islamnya: Xinjiang, Qinghai, Gansu dan Ningxia.

Juga di Kunming. Saya sudah menjelajahi semua provinsi tersebut. Jumatan di sana. Atau buka puasa.

Pemerintah Tiongkok lagi mendekati masyarakat Islam: agar mengubah arsitektur masjid. Menjadi lebih bernuansa lokal. Jangan mengimpor budaya Arab seperti selama ini.

Kata pemerintah: tidak perlu lagi ada kubah. Yang mereka sebut bentuknya menyerupai bawang itu. Maka masjid yang mirip Masjid Chengho di Surabaya kian banyak di Tiongkok.

Di samping imam besar Ma Changqing adalah juga anggota MPR. Mewakili golongan minoritas. Juga menjabat wakil ketua DPRD propinsi Qinghai.

Menjadi Islam –maupun Kristen– tidak mudah di negara komunis seperti Tiongkok. Tapi selalu ada jalan. Selalu lahir “Walisongo”. Di mana saja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News