Ma Changqing dengan Ratusan Ribu Pelayat

Oleh Dahlan Iskan

Ma Changqing dengan Ratusan Ribu Pelayat
Dahlan Iskan.

Beliau juga pengurus partai komunis. Para takmir masjid di Tiongkok umumnya juga pengurus partai komunis setempat.

Dari pemakaman imam Ma Changqing itu bisa dilihat bahwa kuburan masih diperbolehkan di Tiongkok. Tapi khusus untuk orang Islam.

Untuk yang bukan Islam tidak boleh ada kuburan. Mayat mereka harus dibakar. Abunya disimpan di rumah abu. Untuk diziarahi setiap Jingbing. Kalau mau.

Orang Islam di Tiongkok selalu ke keburan. Setiap Idulfitri. Itulah acara pertama dan utama setelah salat Idulfitri.

Saya pernah ke kuburan di hari raya seperti itu. Tapi karena salah paham. Belum mengerti budaya ke kuburan.

Pagi itu, saya sudah rapi. Begitu juga istri. Ingin salat Idulfitri di masjid terdekat. Harus naik taksi.

Kepada sopir taksi saya bilang: saya ingin salat Idulfitri yang paling banyak didatangi orang Islam. Sopir taksi itu mengerti. Tahu yang saya maksud.

Ternyata saya diantar ke kuburan. Ya sudah. Gak mungkin balik. Kalau pun ngotot minta diantar ke masjid salatnya juga sudah selesai.

Menjadi Islam –maupun Kristen– tidak mudah di negara komunis seperti Tiongkok. Tapi selalu ada jalan. Selalu lahir “Walisongo”. Di mana saja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News