Magelang Makin Mencekam

Magelang Makin Mencekam
Puing-puing akibat keganasan awan panas terlihat setelah letusan Merapi Jum'at dinihari (5/11). Motor, bangunan dan ternak hancur di dusun Bronggang, desa Argo Mulyo, kecamatan Cangkringan Sleman. Bahkan beberapa mayat ditemukan di dusun yang berdekatan dengan sungai Gendol ini. Foto: Boy Slamet/Jawa Pos
Pimpinan Pondok Modern Darul Qiyam, Gontor 6, Ustadz H Muhammad Suja'i, menyatakan seluruh santri diangkut dengan 3 buah bus dan beberapa mobil elf didampingi beberapa orangtua santri yang sengaja menjenguk anaknya dengan menggunakan mobil. "Orangtua santri merasa khawatir sehingga mereka sengaja menjenguk anaknya beberapa hari lalu setelah mendengar bahwa Gunung Merapi berkali-kali meletus," tegas Muhammad Suja'i.

Suja'i menegaskan, proses evakuasi ini dilakukan setelah pemerintah kabupaten (Pemkab) Magelang melalui Satkorlak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menerima rekomendasi BPPTK bahwa daerah Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Magelang masuk dalam wilayah penduduk yang harus diungsikan.

Sementara itu, sebagian kawasan di Kabupaten Magelang masih lumpuh. Hujan abu vulkanik disertai material merapi nyaris memporak porandakan tujuh kecamatan di Kabupaten Magelang. Diantaranya adalah Kecamatan Sawangan, Salam, Muntilan, Mungkid, Srumbung, Dukun dan Ngluwar. Di kecamatan itu, sejumlah pohon bertumbangan karena tidak kuat menahan beban pasir yang turun sejak beberapa waktu lalu. Beberapa rumah juga ada yang tertimpa pohon.

Pantauan Radar Semarang (grup JPNN), kondisi ini terlihat hampir di kawasan Kecamatan Mungkid pusat kota Kabupaten Magelang. Bahkan, pohon beringin besar di lapangan Drh Soepardi juga roboh. "Kita masih akan data kerusakananya. Karena hampir merusak seluruh pohon. Hampir tidak ada yang berdiri," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana, Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Penanggulangan Bencana (Kesbangpol dan PB) Kabupaten Magelang, Heri Prawoto. (vie)


MAGELANG-- Erupsi Gunung Merapi yang kembali terjadi dini hari kemarin membuat ribuan warga di kawasan Gunung Merapi panik. Beberapa diantaranya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News