Mahasiswa Baru di PTS Malah Berkurang Saat Kemendikbudristek Menggenjot APK

Mahasiswa Baru di PTS Malah Berkurang Saat Kemendikbudristek Menggenjot APK
Para pembicara webinar 'Seleksi Ujian Mandiri PTN, Buat Gaduh Penerimaan Mahasiswa Baru PTS, Retorika atau Kenyataan'. Foto: tangkapan zoom

Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek Nizam yang juga tampil sebagai pembicara mengungkapkan, APK pendidikan tinggi saat ini baru 31 persen. Sementara target pemerintah pada 2024, APK pendidikan tinggi 37 persen.

Nizam menekankan, APK memang perlu akan tetapi mengandalkan APK saja belum cukup sebab mahasiswa harus bisa masuk ke pendidikan tinggi yang berkualitas untuk menghasilkan SDM-SDM yang betul-betul unggul. 

Dia menuturkan, strategi peningkatan APK itu pertama melalui peningkatan kapasitas PTN dan merger PTS-PTS kecil.  Kemendikbudristek telah menganggarkan Rp35 miliar untuk mendorong PTS-PTS yang kecil merger sehingga bisa menjadi PTS yang besar untuk bisa meningkatkan mutunya dan menarik mahasiswa yang lebih banyak.

Selain itu, pemerintah juga membuat ICE Institute sehingga mahasiswa dari kampus yang kurang SDM ataupun materi bisa mengambil mata kuliah yang diselenggarakan beberapa perguruan tinggi top.(esy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Kemendikbudristek menargetkan angka partisipasi kasar meningkat dari 31 menjadi 37 persen, ironisnya jumlah mahasiswa baru di PTS selama pandemi turun 30 persen


Redaktur : Friederich
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News