Mahasiswa Baru Unand Khawatirkan Asrama

Mahasiswa Baru Unand Khawatirkan Asrama
Mahasiswa Baru Unand Khawatirkan Asrama
PADANG - Pasca gempa 7,9 SR yang mengguncang Sumbar, aktivitas pendidikan yang kebetulan baru saja dimulai usai libur Lebaran, otomatis harus terhenti lagi. Namun seiring dengan kegiatan penanganan dampak gempa yang terus berjalan, proses belajar-mengajar di sekolah-sekolah akhirnya sudah bisa dimulai sejak sepekan terakhir. Demikian juga dengan aktivitas perkuliahan, yang secara resmi bakal dimulai lagi di sejumlah kampus, Senin (12/10) ini.

Hanya saja, selain perkiraan bahwa aktivitas kuliah di hari-hari awal pasca bencana ini bakal tidak berjalan ideal, di Universitas Andalas (Unand) khususnya, ada satu catatan lain yang agaknya perlu diperhatikan oleh pihak pengelola kampus. Yaitu sehubungan dengan keberadaan asrama mahasiswa di Kampus Unand Limau Manih, di mana sebenarnya sesuai peraturan, semua mahasiswa baru (tahun pertama, Red) diharuskan menempatinya sepanjang masa aktif kuliah.

Kenyataannya, selain trauma gempa, rusaknya bangunan dua asrama - putra dan putri - bertingkat empat dan lima itu, dianggap mengkhawatirkan oleh hampir semua mahasiswa. Dengan kata lain, mereka enggan untuk kembali ke asrama yang berlokasi di komplek kampus di pebukitan itu, kendati peraturan mengharuskan demikian. Kekhawatiran bahkan tidak hanya disuarakan oleh para mahasiswa, tapi juga para orangtua.

"Bagaimana ini? Saya tak mau-lah, anak saya harus kembali ke sana (asrama), apalagi setelah kejadian gempa itu. Tidak aman," ungkap Nas, orangtua salah seorang mahasiswi yang memang cukup trauma lantaran pas kejadian gempa kebetulan sedang berada di lantai lima asramanya itu.

PADANG - Pasca gempa 7,9 SR yang mengguncang Sumbar, aktivitas pendidikan yang kebetulan baru saja dimulai usai libur Lebaran, otomatis harus terhenti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News